Rabu, 24 Februari 2016

DARI KATA YANG BELUM TERUCAP


DARI KATA YANG BELUM TERUCAP


DIAM ITU EMAS. Pernah dengar kata - kata ini??atau pribahasa ini??. Ya, ini berhubungan dengan kata-kata yang TIDAK kita keluarkan dari mulut atau bibir kita, entah itu ungkapan amarah ataupun mungkin hanya sekedar guyonan atau ungkapan rasa tidak setuju. Setiap kata mempunyai makna entah itu bagi yang bicara atau yang mendengarkan. Salah - salah dalam berkata bisa menimbulkan reaksi yang berbeda pada yang mendengarnya, begitupula dengan diam seribu bahasa bisa memiliki berbagai macam arti.

Baiklah, karna hari ini anak - anak tidak ada kegiatan ku pikir ini waktunya untuk santai dan bersenang - senang dengan mereka. Selesai sekolah aku ganti baju mereka dan membenahi sisa pekerjaan rumah yang terpotong tadi sebelum menjemput mereka. 30menit  saja semua pekerjaan rumah sudah selesai , tinggal bergembira dengan anak -anakku tersayang. Tapi apa yang terjadi mak???anak - anak dah ngeloyor entah kemana??hanya si kecil yang ada di depan TV  sedang nonton pinguin kecil yang memakai kacamuka menaiki pesawat kecil yang melayang - layang di udara. Dalam hatiku bertanya: Kemana Abang sama Kakak ya??

Sudah jam 12 siang mereka blum pulang, berarti ini sudah 1jam mereka bermain tanpa pamit n main ngeloyor aja. Panas matahari sepertinya tidak sepanas hati dan kepalaku ini, sesak rasanya dada ini ingin meluapkan emosi jika mereka pulang nanti. AWAS  ya ... Abang dan Kakak klo pulang Tau rasa kalian!!. 

10menit dari situ mereka datang, dan apa yang terjadi mak??? bibir ini terkunci dan suara ini gak keluar , aku sendiri tak mengerti, mungkin saking marahnya aku tak dapat mengungkapkan kemarahan ini, aku hanya diam seribu bahasa dan menatap mereka dengan berkaca- kaca. Hilang semua kosakata yang tadinya akan ku tumpahkan di wajah mereka. Aku hanya tersenyum dan menanyakan , kalian darimana? dengan ringannya mereka menjawab dari rumah Hatta ( tetangga di blok sebelah )

Ku ajak Abang dan Kakak juga si kecil makan siang , ku suapi mereka satu demi satu, sambil menatap wajah - wajah mungil mereka yang penuh senyum bahagia, dan akupun tersenyum menikmati saat ini, saat dimana anak - anakku bersukacita. Kembali ku ingat rasa kesal yang tadi ku pendam, bagaimana jadinya jika tadi aku mengeluarkan kata- kata kasar dan memarahi mereka atau bahkan aku sampai bersumpah serapah, apakah aku dapat memandangi senyum bahagia mereka??aku rasa tidak, yang ada mungkin mata mereka berkaca-kaca , atau bahkan pipi dibasahi dengan deraian airmata, aku bersyukur sekali hal itu tak kulakukan, hingga aku bisa menikmati moment indah melihat mereka tersenyum bahagia.

Sambil menyuapi ketiga anakku ini ,otakku terus berputar , bagaimana caranya untuk memberitahu Abang dan kakak bahwa mereka salah. Terus kupikirkan taktik yang harus keluar dari mulut ini, karna diam tidakakan menyelesaikan masalah , begitu juga jika aku emosi. Aku tak ingin kedua anakku ini merasa dihakimi , aku adalah ibu mereka bukan hakim pengadilan tinggi yang akan memberikan putusan atas suatu kejahatan. 

Selesai makan siang aku kumpulkan ketiga anakku, ku dekap si kecil , abang dan kakak duduk di samping kiri dan kananku, seperti the nenny yang siap mendongeng mereka menatapku, dan menunggu aku mengeluarkan cerita dari negri dongeng. Dengan pelan ku katakan pada anak - anakku, tahu gak Abang sama kakak, tadi ibu cari - cari lho??ibu nangis , ibu takut , kemana anak- anak ibu , koq gak ada?? dan seterusnya lebih pelan dan lebih lembut lagi seperti orang yang memohon suatu keinginan, hingga akhirnya aku katakan pada mereka lainkali bilang ibu ya, klo mau main. Mereka pun tersenyum dan mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan hal itu lagi. Aku bertanya lagi pada mereka, klo gak bilang gimana??? IBU CIUM GAK BERHENTI _ BERHENTI YA dan IBUNYA PAKE LIPSTIK!!! merekapun menatap wajahku sambil tertawa......

Aku hanya berharap semoga anak-anakku dapat belajar dari kejadian hari ini , bahwa apa yang mereka lakukan adalah kesalahan dan mereka benar-benar menyesalinya. aku berharap mereka semakin tumbuh dengan baik dan belajar untuk menjadi lebih baik.  

Ya Allah.... nikmat apalagi yang ku dustakan. Hari demi - hari kau beri hambamu ini kenikmatan dan pembelajaran  yang sangat berarti. Bahwa sanya tidak semua yang ku lakukan harus dengan ucapan atau kata kata tegas atau bahkan kasar, dengan diam dan lemah lembut pun semua dapat dilakukan      

noted from http://yantimariyana.blogspot.co.id/2016/01/menjadi-ibu-yang-baik.html

Semoga menginspirasi

with love

Tidak ada komentar:

Posting Komentar