Selasa, 15 Maret 2016

Wanita Gagah Gigih dan Berakal

Wanita Gagah Gigih dan Berakal


Menurut kamus bahasa indonesia Gagah adalah orang yang bertenaga , biasanya kata ini diterapkan pada seorang laki -laki tapi kali ini aku menyandingkannya pada wanita yaitu diriku sendiri, gak salah kan?. Dan arti kata gigih adalah teguh pada pendirian dan pemikiran alias ngotot. sedangkan arti kata Berakal adalah rohaniah manusia yang mampu membedakan yang benar dan yang salah ditunjang dengan pendidikan pengalaman dan lain sebagainya. Dan menurutku, aku termasuk wanita yang masuk kategori ini wanita gagah gigih dan berakal, ciee....cie....serasa masuk kategori dalam ajang nech. Namaku Yanti Mariyana , kedua orangtuaku memberi nama itu entah dengan artian apa, namun jika aku mengira-ngira sepertinya namaku adalah gabungan dari nama ayah dan ibuku. 

Aku anak ke -2 dari 6 bersaudara dan satu-satunya putri mereka, yang mau tidak mau pasti akan memiliki jiwa ataupun gaya yang gagah dalam tingkah lakuku. Tak bisa dipungkiri pengaruh  dari kelima saudara laki-lakiku pasti ada, entah itu kegagahan dalam penampilan ataupun kegigihan dalam pola hidup juga akal dalam bertindak. Aku lahir dibulan september 39 tahun yang lalu, melalui proses normal namun dengan umur yang kurang matang alias prematur klo orang kedokteran bilang. Lahir dengan panjang 48cm dan berat 2700gr, Ibuku bilang walau lahir prematur aku tampak montok dimatanya, kata beliau sambil menceritakan perjuangannya kala itu dalam melahirkanku.

Amazing  memang jika kita mendengar proses kelahiran seorang bayi ke dunia ini, masing - masing bayi datang dengan cara atau  proses dan keunikannya sendiri. entah melalui proses yang cepat ataupun yang lama, entah melalui proses caesar ataupun normal , entah dengan bantuan ahli atau bahkan tanpa bantuan ahli , itu semua bisa terjadi di zaman ku. Hidup dan mati seorang ibu dipertaruhkan saat mereka melahirkan anaknya, perjuangan seorang ibupun dimulai dari situ, betapa gigihnya mereka berjuang untuk mendapatkan anak , betapa gigihnya mereka berjuang dalam proses melahirkan dan yang tak kalah gigihnya adalah perjuangan seorang ibu mengantarkan anak-anaknya ke gerbang kesuksesan.

Pintar membaca melalui gambar, itulah aku. klo cerita ini pengen ngakak dech. bagaimana tidak, hingga kelas 3 SD ternyata aku tidak bisa membaca secara benar atau melalui proses yang benar. Jika di zamanku dulu ada proses mengeja , aku tidak ahli di dalamnya. ibuku tahu hal ini saat beliau terbengong bengong mendengar aku membaca buku bahasa Indonesia saat kelas 3 SD , ini Budi - ini Ibu Budi - dst. Membaca dengan lancarnya bak jalan bebas hambatan, padahal ibuku merasa beliau tidak cukup mengajariku karna adanya adik-adik kecilku. Beliau datang menghampiriku dan memintaku membaca kata demi kata didalamnya namun apa yang terjadi? mulutku tertutup dan diam seribu bahasa karna aku tak dapat menyebutkan kata -kata tersebut, karna ibukupun menutup gambar yang ada di samping text dari buku. Namun dengan lembutnya ibu berkata : betapa hebatnya imajinasimu nak, hanya melalui gambar kau dapat menceritakan isi buku ini tanpa kau tau kata demi kata didalamnya?? (dibaca : NGARANG)

Dengan kesabaran dan kegigihan ibuku , dalam 1bulan aku sudah dapat membaca dengan lancar , dan yang lebih uniknya lagi, ibu selalu memberiku selembar kertas folio agar aku menuliskan cerita "karanganku" tentang apapun yang ada diimajinasiku. ibu tahu yang ku mau, ibu tahu kemampuanku dan yang terpenting ibu tahu bagaimana untuk menggali potensiku. Ibu selalu bilang , aku anak perempuan yang dapat diandalkan, dia bilang aku gagah aku gigih dan berakal. Terimakasih ibu, kata-katamu inilah yang selalu membangunkan ku , dikala aku terpuruk dan jatuh dalam setiap proses kehidupanku.

Jenjang pendidikan selalesai, aku bergelut di dunia kerja. Dengan bermodalkan pendidikan yang cukup minim dan berbahasa asing yang cukup baik,  aku memberanikan diri melamar di sebuah hotel berbintang di Bandung, yaitu kota kelahiranku. 3 kali test tertulis dan 3 kali lolos seleksi hingga akhirnya wawancara, ada satu pertanyaan konyol kala itu ditanyakan, mungkin itu juga mengapa mereka menerimaku sebagai karyawan di hotel tersebut. Bagaimana kamu menghadapi rekan kerja lawan jenis??dengan mudahnyanya aku menjawab : gampang pak saya punya 5 saudara laki-laki dengan sifat dan karakter mereka masing - masing, jadi saya yakin dan tahu bagaimana menghadapi rekan kerja laki-laki lagipula saya mempelajari sikap ibu saya dalam menghadapi anak-anaknya, sudah pasti saya juga bisa menghadapi laki-laki maupun perempuan nantinya di dunia kerja tanpa menjatuhkan harga diri, kehormatan dan kemampuan saya tentunya. Akhirnya aku mengerti kenapa ada pertanyaan ini, ternyata aku di tempatkan di departemen house keeping yang hampir 80% penghuni departemen ini adalah laki-laki, yang keseharian mereka bekerja dengan tenaga yang otomatis memiliki  jiwa yang keras yang syukurnya aku dapat menghadapi mereka dengan kegagahan kegigihan dan pola pikir akal yang sehat. 

Menikah dengan laki-laki pilihan hatiku yang aku panggil dia "parner" dengan penuh perjuangan aku bersanding bersamanya dan memiliki 3orang anak-anak yang istimewa, putra pertamaku namanya Naufal aureola Priyatna sang pejuang yang gagah dan gigih, putri keduaku yaitu Natashya Aurelia Priyatna Putri si lincah yang berakal orang bilang sech "gue banget" dan putra ketigaku namanya Nadhif Rizki Aurelio yang tanpa menggunakan nama belakang  ayahnya dia sudah "ayahnya benget".

Proses demi proses kehidupan ini memang membutuhkan kegagahan kegigihan dan akal, bagaimana tidak? karna setiap langkah yang kita ambil memang harus menggunakan kegagahan alias tenaga yang cukup untuk kita mempertanggungjawabkan apa yang kita jalani, membutuhkan kegigihan dalam kita  berupaya memperjuangkan apa yang ingin kita raih dan akal yang sehat tentunya , karna dengan memakai akal yang sehat, keputusan apapun yang kita buat merupakan hasil pemikiran yang matang yang mengantarkan kita pada segala rencana yang kita inginkan  dan semoga bermodalkan ini kita dapat menikmati hasil yang terbaik.  

Jadi teman, gagah gigih dan berakal lah walaupun engkau seorng wanita, karna ketiga hal inilah yang kadang  harus kita miliki dalam meniti setiap proses kehidupan kita. Seperti halnya bunda Ika Puspasari  dalam menyambut Rezeki tak terduga dapat anak ketiga beliau tetap gagah menjalani proses menyusun skripsi dan membuat film bersama kelompoknya, bahkan ikutan outbond yang butuh tenaga besar  dan  beliau tetap gigih dalam menjalani proses kehamilan yang lumayan repot namun tetap   berakal dalam mensiasati pola makan yang dijalani oleh ibu hamil umumnya , alias susah masuk nasi di trisemester pertama.  

Percayalah dalam setiap proses kehidupan TUHAN selalu tunjukan jalan terbaik yang dapat kita lalui, maka gunakanlah apa yang ada padamu untuk menunjang apa yang ingin kau raih, gagah gigih dan berakal hanyalah sebagian kecil dari alat  yang  IA berikan untuk kita pergunakan,  tunjukkan bahwa kita bisa melalui segalanya dengan RIDHONYA.


Semoga menginspirasi

with love 
         

Yanti Mariyana



1 komentar: